Beranda > JEJAK > MESJID BESAR BUJANG SALIM KRUENG GEUKUEH

MESJID BESAR BUJANG SALIM KRUENG GEUKUEH

masbsMesjid Besar Bujang Salim  Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara Aceh Utara  yang dibangun sejak tahun 1923 telah mengalami renovasi sebanyak tiga kali. Pada renovasi ketiga yang dimulai pada tahun 1996 bentuknya telah berubah total hingga menjadi mesjid termegah kedua setelah mesjid Baiturrahman Banda Aceh.

Mesjid yang dirintis pembangunannya oleh salah seorang Pahlawan Rakyat Aceh yaitu Teuku Rhi Bujang Selamat atau Bujang Salem Bin Rhi Mahmud, 1891 – 1959. Awalnya mesjid yang terletak di jantung kota Kruerng Geukueh hanya berukuran 20 x 15 meter diatas tanah yang diwakafkan T. Bujang Selamat.

Lalu pada tahun 1980 mesjid ini diperluas dengan menambah teras di depan serta samping kiri dan samping kanan hingga berukuran 50 x 30 meter. Selesai renovasi tahap II lalu oleh Imum Mukim Krueng Geukueh yang juga Imam Besar mesjid ini, Tgk H. Adamy Puteh Bujang Salem menjadi nama resmi mesjid ini.

Pada tahun 1996 lewat musyawarah seluruh Mukim dan Geusyik dalam wilayah kecamatan Dewantara bersama pimpinan Provita, PT. AAF dan PT. PIM Mesjid Besar Bujang Salim kembali dilakukan renovasi tahap III. Dengan mengambil contoh beberapa bagian dari bangunan mesjid Baiturrahman Banda Aceh mesjid ini harus mengalami perombakan total.

Dari luas sebelumnya 50 x 30 meter kini menjadi 95 x 80 meter dengan lima buah kubah. Mesjid ini juga dilengkapi ruangan pertemuan, kantor serta ruangan Radio FM Bujang Salem. Disampingnya berdiri bangunan Serba Guna tempat wudhuk dan ruangan pertemuan dengan kapasitas 500 orang. Diruangan ini pula dijadikan sebagai tempat pertemuan Mubahasah Ulama se-Aceh yang berlangsung awal Agustus 2009 lalu.

Mesjid yang pembangunannya diketuai, Marzuki Mohd Amin, mantan Walikota Lhokseumawe dan alm Tgk. H. Abubakar Nisam Jaya sebagai ketua pelaksana pembangunan telah menghabiskan biaya sebesar Rp. 12 miliar lebih. Saat ini pembangunannya sudah mencapai 90 %. Kini sedang dalam perencanaan dua menara dengan ketinggian 50 meter.

Ketua pelaksana pembangunan, Tgk. H. Abubakar Abbas yang didampingi Sekretaris Tgk. H. Muchtalimin kepada Tranparan, Kamis (6/8) mengatakan, bantuan dana disamping swadaya masyarakat, PT. AAF , PT. PIM dan PT. Arun juga dari Pemda Aceh Utara serta Pemerintah Provinsi Aceh.[Ernie Putri]

Kategori:JEJAK Tag:
  1. Bram
    Oktober 23, 2009 pukul 13:41

    Asslamualaikum

    knlan saya.
    Saya Bram anak Kr. Geukuh dr Warnet Bilink net.com

    pu haba

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar